Mengapa Tornado Sering Muncul di Lautan Pasir Bromo? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
02 - Aug - 2025, 01:53
JATIMTIMES - Fenomena pusaran angin atau yang kerap disebut “tornado” kembali terlihat di lautan pasir Gunung Bromo. Peristiwa ini viral setelah seorang pengguna TikTok bernama @Zenbulk mengunggah video pendek yang menampilkan pusaran angin membawa material debu hingga mendekati puncak Bromo.
Dalam video tersebut, terlihat beberapa mobil jeep berada di dekat pusaran angin yang berputar-putar di tengah lautan pasir. Menariknya, baik perekam maupun wisatawan yang ada di sekitar lokasi tampak santai dan tidak panik menyaksikan fenomena alam ini.
Baca Juga : Bantuan Insentif Guru Non ASN Mulai Disalurkan 2025, Ini Syarat dan Nominalnya
Hal ini wajar, karena fenomena tornado mini atau dust devil memang kerap terjadi di lautan pasir Bromo.
Tornado di Bromo Bukan Hal Baru
Fenomena serupa sudah beberapa kali terjadi di kawasan Bromo. Pada tahun 2023, pusaran angin bahkan membentuk “tornado api” saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Blok Savana atau yang dikenal dengan Bukit Teletubbies.
Lalu pada tahun 2024, fenomena dust devil juga kembali muncul di lautan pasir Bromo. Tidak heran jika pihak pengelola dan warga sekitar sudah terbiasa menghadapi fenomena alam unik ini.
Penyebab Tornado Sering Muncul di Lautan Pasir Bromo
Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto, fenomena ini disebut dust devil. Proses terbentuknya dimulai dari:
1. Udara kering dan panas di permukaan tanah naik cepat ke udara yang lebih dingin di atasnya.
2. Perbedaan tekanan udara ini membentuk aliran pusaran vertikal yang kemudian membawa debu, pasir, atau bahkan percikan api jika ada kebakaran.
Beberapa faktor yang memicu terjadinya dust devil di Bromo antara lain:
• Pemanasan matahari intens di permukaan pasir.
• Minimnya tutupan awan, membuat panas matahari langsung memanaskan tanah.
• Tanah kering dan berdebu, memudahkan pusaran angin mengangkat material di permukaan.
Baca Juga : Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok: 9 KA Tujuan Jakarta Batal, 10 KA Datang Terlambat
• Lahan lapang tanpa hambatan, seperti lautan pasir Bromo, mempermudah pusaran terbentuk.
Teguh menegaskan bahwa fenomena ini berbeda dengan puting beliung. Dust devil tidak disebabkan oleh awan cumulonimbus, kecepatannya lebih rendah, dan umumnya tidak menimbulkan kerusakan besar.
Fenomena Alam yang Menarik Wisatawan
Meski terlihat menegangkan, tornado mini di Bromo justru menjadi daya tarik wisata tersendiri. Banyak wisatawan yang mengabadikan momen ini karena jarang ditemukan di lokasi lain.
Namun, tetap disarankan untuk menjaga jarak aman dari pusaran angin agar terhindar dari debu atau material ringan yang terbawa angin.
Fenomena dust devil ini menunjukkan keunikan lanskap Bromo yang tidak hanya menawarkan panorama indah, tetapi juga fenomena alam yang memikat mata. Jadi, jika beruntung, wisatawan bisa menyaksikan sendiri “tornado mini” di lautan pasir Bromo saat cuaca cerah dan tanah sedang kering.