Golden Age Anak Jadi Momen Penting, Dosen Unikama Tekankan Pentingnya Sinergi Orang Tua dan Sekolah

28 - Sep - 2025, 07:07

Dosen Unikama, Dr. Siti Muntomimah, M.Pd., menjadi narasumber dalam workshop bertajuk “Golden Parenting for Golden Kids: Dampingi Anak Cerdas, Wujudkan Indonesia Emas” (ist)

JATIMTIMES - Masa pertumbuhan anak pada usia dini kembali mendapat sorotan serius dalam sebuah workshop parenting yang digelar di SD IT Insan Mulia, belum lama ini. Acara bertajuk “Golden Parenting for Golden Kids: Dampingi Anak Cerdas, Wujudkan Indonesia Emas” ini menghadirkan Dr. Siti Muntomimah, M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas PGRI Kanjuruhan (Unikama) Malang, sebagai narasumber utama.

Dalam forum yang dihadiri puluhan wali murid tersebut, Dr. Siti menggarisbawahi pentingnya masa golden age atau periode emas anak. Menurutnya, fase ini merupakan jendela kesempatan yang sangat berharga. Pada usia dini, sambungnya, koneksi saraf otak berkembang dengan pesat, sehingga stimulasi yang tepat akan memberikan dampak jangka panjang bagi kecerdasan maupun karakter anak.

1

“Pola asuh pada masa emas ini bukan sekadar soal mencetak anak yang pintar secara akademis. Lebih dari itu, ini adalah momentum untuk membangun karakter, menumbuhkan kecerdasan emosional, serta menanamkan nilai-nilai kehidupan yang akan mereka bawa hingga dewasa. Fondasi inilah yang akan menjadi bekal menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Dr. Siti.

Baca Juga : Besok, Perseteruan Mantan Dosen UIN Malang dan Tetangganya Dimediasi, Bakal Dihadiri Wali Kota Malang

Workshop ini tidak hanya memberi teori, tetapi juga diarahkan pada tujuan praktis. Pertama, mempertegas kembali peran sentral orang tua sebagai pendamping utama anak di fase pertumbuhan krusial. Kedua, memberikan bekal wawasan praktis bagi para wali murid mengenai pola asuh cerdas yang relevan dengan tantangan era digital. Ketiga, mempererat sinergi antara sekolah dan keluarga demi terciptanya lingkungan pendidikan yang harmonis.

2

Dr. Siti menegaskan, pendidikan anak tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya, orang tua memang merupakan guru pertama dan utama. Namun, kerja sama dengan sekolah dan lingkungan sekitar akan memperkuat dasar yang telah dibangun di rumah.

“Kolaborasi adalah kunci. Apa yang ditanamkan orang tua akan semakin kokoh ketika mendapat dukungan dari sekolah. Sinergi ini akan mempercepat lahirnya generasi unggul yang siap menghadapi masa depan,” ujarnya.

Suasana workshop berlangsung hangat dan penuh interaksi. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dalam sesi diskusi. Beberapa orang tua bahkan menyampaikan pengalaman mereka dalam mendampingi anak, yang kemudian ditanggapi dengan arahan langsung dari narasumber.

Baca Juga : BKPSDM Kabupaten Malang Targetkan di Akhir 2025 Sudah Tidak Ada Perangkat Daerah Dijabat Plt

Terlebih lagi materi yang disampaikan tidak berhenti pada teori psikologi perkembangan anak, tetapi juga dikaitkan dengan praktik sehari-hari, mulai dari cara sederhana mendampingi anak belajar hingga menumbuhkan komunikasi emosional yang sehat di rumah.

Workshop parenting ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan diri orang tua dalam menjalankan perannya. Melalui pendampingan yang tepat di masa emas, anak-anak tidak hanya tumbuh cerdas, tetapi juga berkarakter, berdaya saing, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.