Wali Kota Mas Ibin Resmi Menutup Koi Festival 2025: Kota Blitar Mantapkan Diri sebagai Ibukota Koi Nasional

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

07 - Dec - 2025, 08:57

Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, menyerahkan piala kepada pemenang Wali Kota Blitar Cup #2 Koi Festival 2025, menegaskan dukungan pemerintah terhadap pengembangan perikanan hias lokal.(Foto: IKP Diskominfotik Kota Blitar)

JATIMTIMES — Pemerintah Kota Blitar kembali menegaskan komitmennya menjadikan daerah ini sebagai pusat kualitas koi nasional. Tekad tersebut ditegaskan dalam penutupan Wali Kota Blitar Cup #2 Koi Festival 2025 yang digelar Sabtu malam, 6 Desember 2025, di Gedung Kesenian. Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, atau Mas Ibin, menutup rangkaian festival yang berlangsung selama dua hari itu seraya menyampaikan apresiasi serta arah kebijakan penguatan sektor perikanan hias di Kota Blitar.

Acara yang mengusung konsep One Day Show selama 5–6 Desember ini menghadirkan ratusan breeder dan penghobi koi dari berbagai daerah. Panitia mencatat partisipasi tinggi dalam seluruh kelas, mulai dari tingkat Super Mini hingga Grand Champion, dari Grup A hingga Grup E. Total hadiah yang diperebutkan mencapai puluhan juta rupiah, selain tropi di setiap kategori, serta uang pembinaan sebesar 25 persen dari total entri.

Apresiasi Pemerintah terhadap Pelaku Industri Koi

Baca Juga : 13 Tempat yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Kayutangan Malang 

Dalam sambutannya, Wali Kota Mas Ibin menekankan bahwa keberhasilan penyelenggaraan festival untuk kali kedua ini merupakan bukti konsistensi komunitas koi di Blitar dalam membangun ekosistem perikanan hias.

“Atas nama Pemerintah Kota Blitar, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, panitia, dan seluruh komunitas koi Blitar yang telah bekerja keras menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Mas Ibin.

Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan berkelanjutan merupakan indikator komitmen bersama untuk menjadikan Kota Blitar sebagai sentra koi unggulan di Indonesia. Menurutnya, posisi ini tidak hanya berorientasi pada hobi, tetapi telah berkembang menjadi rantai ekonomi kreatif yang melibatkan banyak sektor.

“Ikan koi, yang sering disebut sebagai ‘ikan hias raja’, memiliki peran ekonomi luar biasa. Budidaya koi bukan sekadar hobi mahal, tetapi telah menjadi sektor ekonomi kreatif yang mampu menyerap tenaga kerja, menggerakkan UMKM, dan meningkatkan pendapatan asli daerah,” katanya.

Ibin

Komitmen Kebijakan: Perizinan, Pelatihan, dan Akses Pasar

Wali kota menegaskan bahwa Pemkot Blitar akan terus memperkuat dukungan kebijakan untuk meningkatkan daya saing industri koi. Pemerintah, kata Mas Ibin, telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mempermudah pengembangan sektor perikanan hias.

“Pemerintah Kota Blitar akan terus memberikan dukungan penuh melalui kebijakan yang berpihak pada para pembudidaya dan pelaku usaha, termasuk mempermudah perizinan dan akses ke pasar yang lebih luas,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa persaingan di dunia koi semakin ketat, baik dalam kuantitas maupun inovasi genetik. Oleh karena itu, Pemkot Blitar menilai kegiatan seperti festival ini penting sebagai ruang evaluasi dan promosi.

“Festival ini adalah ajang evaluasi sekaligus unjuk gigi. Dari penilaian objektif para dewan juri, kita bisa mengukur sejauh mana kualitas koi Blitar mampu bersaing,” ujarnya.

Ibin

Harapan untuk Breeder Muda Blitar

Mas Ibin memberi pesan khusus kepada para breeder muda agar terus berinovasi dalam pengembangan corak, bentuk tubuh, serta kesehatan ikan.

“Saya berharap festival ini memicu semangat breeder muda Blitar untuk terus berinovasi, menghasilkan varian koi dengan corak dan kesehatan prima yang menjadi kebanggaan Kota Blitar,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa kualitas, bukan sekadar jumlah produksi, adalah kunci agar koi Blitar dapat terus bertahan di pasar nasional bahkan internasional.

Festival yang Menggerakkan Ekonomi dan Pariwisata

Festival ini juga diproyeksikan sebagai salah satu strategi promosi pariwisata Kota Blitar. Arus peserta dari berbagai daerah meningkatkan kunjungan wisata dan perputaran ekonomi lokal.

“Festival koi ini adalah bagian integral dari promosi pariwisata Kota Blitar. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menciptakan peluang untuk mempromosikan destinasi wisata dan budaya lokal kita,” ujar Mas Ibin.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara sektor perikanan dan pariwisata harus terus diperkuat, sehingga Kota Blitar memiliki daya tarik ekonomi dan kultural yang berkelanjutan.

Kota Blitar sebagai Ibukota Koi Nasional

Dalam pidatonya, Mas Ibin menegaskan bahwa Kota Blitar tidak hanya dikenal sebagai Kota Proklamator, tetapi juga memiliki potensi kuat sebagai pusat koi nasional.

“Kita jadikan momentum ini untuk menunjukkan bahwa Kota Blitar bukan hanya dikenal sebagai Kota Proklamator, tetapi juga sebagai pusat kualitas koi nasional yang ramah dan menarik untuk dikunjungi,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkot akan membuka kolaborasi lebih luas dengan kementerian terkait dan asosiasi koi di Indonesia guna memastikan keberlanjutan industri koi Blitar.

“Di masa mendatang, kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan dukungan infrastruktur, pelatihan, dan pemasaran bagi industri koi kita,” ujarnya.

Kategori Lomba dan Klasifikasi Koi

Baca Juga : Cuaca Jatim Minggu 7 Desember 2025: Hujan Petir Landa Malang dan Ngawi

Dalam kompetisi tahun ini, panitia menetapkan pembagian kategori hadiah yang cukup lengkap. Para peserta memperebutkan tropi di berbagai kelas, antara lain:

Best in Size A–E

Super Mini Champion A–E

Mini Champion A–E

Baby Champion A–E

Junior Champion A–E

Young Champion A–E

Grand Champion A–E

Most Entry, Most Handling, dan Most Point Entry

Klasifikasi varietas koi dibagi berdasarkan 5 grup utama:

Grup A (Gosanke): Kohaku, Taisho Sanshoku, Showa Sanshoku

Grup B (Melati): Shiro Utsuri, Goshiki, Kinginrin A, Kujaku, Ochiba

Grup C (Anggrek): Koromo, Kinginrin B, Hikarimoyomono, Kawarimono A, Doitsu A, Tancho

Grup D (Cempaka): Shusui, Asagi, Hiki Utsuri, Bekko, Hikari Utsurimono, Doitsu B

Grup E (Kamboja): Kawarimujimono, Hikarimujimono, Kinginrin C, Doitsu C

Pada kelas Doitsu B, ragam yang masuk antara lain Doitsu Shiro, Doitsu Hiki Utsuri, Doitsu Bekko, Doitsu Goshiki, dan Doitsu Horo.

Ibin

Menatap Masa Depan: Festival Koi sebagai Agenda Tahunan Kota Blitar

Lebih lanjut, Wali Kota Mas Ibin menyampaikan bahwa festival ini akan terus menjadi agenda tahunan Kota Blitar. Ia menuturkan bahwa pemerintah berencana memperluas skala penyelenggaraan, termasuk membuka peluang kerja sama internasional pada tahun-tahun mendatang.

Mas Ibin menambahkan bahwa penting bagi Blitar untuk memiliki standar penilaian, sistem pembibitan, dan prosedur perawatan koi yang terukur agar breeder lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

“Yang terpenting adalah menjaga semangat kebersamaan untuk membangun Blitar yang lebih sejahtera melalui potensi lokal kita,” ujarnya menutup acara.

Dengan berakhirnya Wali Kota Blitar Cup #2 Koi Festival 2025, Kota Blitar kembali menegaskan posisinya sebagai ibukota koi nasional, ditopang oleh komunitas yang solid, kebijakan pemerintah yang mendukung, serta potensi ekonomi kreatif yang terus berkembang.