Jatim Times Network Logo
Hiburan, Seni dan Budaya

Wiwitan, Upacara Panen Padi di Yogyakarta yang Hampir Punah

16 - Jan - 2023, 01:45

Doa bersama dalam acara wiwitan.
Doa bersama dalam acara wiwitan.

JATIMTIMES- Mungkin banyak yang belum tahu di Jawa ada tradisi wiwitan. Pasalnya, tradisi satu ini tak lagi banyak yang menjalaninya. 

Tradisi wiwitan merupakan ritual selamatan tradisional masyarakat Jawa sebelum panen padi dilakukan. Ritual itu dilakukan sebagai wujud terima kasih dan rasa syukur kepada Sang Pencipta yang sudah menumbuhkan padi sebelum panen. Disebut wiwitan karena arti wiwit adalah mulai atau mengawali memotong padi sebelum panen dilakukan. 

Baca Juga : Inflasi Bulan Desember 2022 Kota Kediri Terkendali

Bumi bagi masyarakat Jawa dianggap sebagai saudara manusia yang harus dihormati dan dijaga untuk kehidupan. Tradisi wiwitan ini sudah ada sejak sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa. Memasuki musim panen, sebagian petani di daerah pedesaan banyak yang melakukan ritual wiwitan.

Seperti halnya yang dilaksanakan Kelompok Tani yang berada di Desa Wisata Bulak Wikel Tambalan, Kalurahan Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Sabtu, 15 Januari 2023. 

Ketua Pengelola Desa Wisata Mbulak Wikel, Slamet Raharjo menjelaskan makna dari kegiatan wiwitan ini ialah untuk memulai suatu pekerjaan sebelum memanen sebagai rasa syukur pada Tuhan yang Maha Esa.

“Tujuan wiwitan itu mensyukuri hasil yang sudah didapat dari proses menanam padi sampai memanen itu maka diadakan wiwitan untuk mensyukuri panen dengan hasil yang baik,“ tutur Slamet. 

Prosesi wiwitan dilakukan di sawah dan dipimpin oleh Mbah Kaum atau orang yang tertua. Mbah Kaum memulai prosesi dengan berdoa, lalu dilanjutkan memotong sebagian padi sebagai tanda padi sudah siap dipanen.

Tradisi ini masih dilestarikan di desa tersebut. Selain untuk mempertahankan budaya leluhur, juga untuk menarik wisatawan. 

Baca Juga : Lomba Lato-lato di Istana Trigona Tulungagung, Begini Keseruannya

“Acara wiwitan adalah acara adat yang diharapkan dilakukan untuk wisatawan maximal 4 bulan sekali sebagaimana masa tanam itu terjadi,” ungkapnya.

Slamet berharap, pengelolaan wisata pertanian ini dapat dilaksanakan terus-menerus supaya menjadi agenda tahunan serta menjadi daya tarik tersendiri di lingkungan wisata Bulak Wikel. Sehingga, perekonomian petani setempat dapat terbantu. 

“Saya juga berharap dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat agar bisa terlaksana dengan rutin,” tutup Slamet kepada wartawan Jatimtimes.


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bondowoso Times News melalui Tombol Berikut :