Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Narkoba Masih Jadi Masalah Serius di Jember, Begini Upaya Pemkab dan Polres

Penulis : Moh. Ali Mahrus - Editor : Nurlayla Ratri

19 - Sep - 2023, 12:57

Acara dialog interaktif dengan tema Arti Kampung Tangguh Anti Narkoba (foto : Mohon. Ali Makrus / Jember TIMES)
Acara dialog interaktif dengan tema Arti Kampung Tangguh Anti Narkoba (foto : Mohon. Ali Makrus / Jember TIMES)

JATIMTIMES - Upaya Pemkab Jember bersama dengan jajaran Satreskoba Polres Jember dalam membendung peredaran narkoba terus dilakukan dengan berbagai cara. Hal ini terlihat dari acara Dialog Interaktif antara Pemkab Jember yang di hadiri oleh dr. Hendro Soelistijono selaku Kepala Dinas Kesehatan, Sigit Akbari Kepala Ba kesbangpol bersama dengan Kasatreskoba Polres Jember AKP. Sugeng Iryanto. SH., pada Selasa (19/9/2023) di salah satu radio nasional di Jember.

Dalam dialog interaktif yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube dan juga radio dengan tema ‘Arti Pentingnya Kampung Tangguh Anti Narkoba’ ini, mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak masyarakat yang berharap, Kampung Tangguh Anti Narkoba bisa segera dibentuk di setiap desa, seperti halnya Kampung KB (Keluarga Berencana).

Baca Juga : Operasi Zebra Semeru Selesai, 3 Jenis Aturan Ini Paling Banyak Dilanggar Warga Blitar Kota

"Apakah Kampung Tangguh Anti Narkoba ini menjadi salah satu solusi pemerintah untuk mengurangi penyebaran narkoba semakin meluas. Kalau memang iya, kami berharap kampung tangguh juga dibentuk di tiap-tiap kecamatan, seperti halnya Kampung KB. Bisa dengan melibatkan PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja), Karang Taruna dan juga masyarakat untuk membatasi ruang gerak peredarannya," ujar Ida Fitri, salah satu warga yang memberikan tanggapan dalam acara dialog interaktif tersebut.

Hal yang sama juga disampaikan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) Tirto Gumitir Silo. Dalam dialog tersebut, KIM Tirto Gumitir menyebutkan, bahwa 80 persen penghuni lapas di Jember adalah pengguna narkoba.

"Kalau 80 persen penghuni lapas di Jember adalah pengguna narkoba, dan mayoritas peredaran narkoba ada di pedesaan. Namun, kenapa keberadaan kampung tangguh ada di perkotaan?" tanyanya.

Menyikapi hal ini, Kasatreskoba Polres Jember menanggapi bahwa Kampung Tangguh Anti Narkoba ke depan juga akan dibentuk di masing-masing kecamatan di Kabupaten Jember. Sedangkan Kampung Tangguh Anti Narkoba yang ada di Kelurahan Jember Lor Patrang, merupakan langkah awal sebagai pilot project yang nantinya akan diikuti oleh kecamatan lain.

"Tentu Kampung Tangguh Anti Narkoba juga akan dibentuk di setiap kecamatan. Langkah pertama kami bentuk di Kelurahan Jember Lor sebagai pilot project," jelas Kasatreskoba.

Kasatreskoba juga menegaskan, bahwa penindakan terhadap pengguna narkoba, tidak selalu dengan proses hukum. Pengguna narkoba maupun orang terdekatnya seperti keluarga, bisa melaporkan dan berkonsultasi di Posko Kampung Tangguh Anti Narkoba, untuk selanjutnya dilakukan penanganan-penanganan.

"Yang jelas, untuk pengguna, kami akan melakukan observasi dengan melibatkan tim medis, untuk mengetahui tingkat ketergantungan pengguna narkoba. Selanjutnya akan dilakukan rehabilitasi, jadi warga tidak perlu takut untuk lapor maupun konsultasi, akan kami bantu dan kami layani," tegas Kasatreskoba.

Pihaknya hanya akan melakukan tindakan hukum, terhadap pengedarnya. Sedangkan kepada pengguna, akan lebih dikedepankan tindakan preventif dengan merehabilitasinya.

Baca Juga : Mengenal Blue Parrotfish, Ikan dengan Warna Mencolok dan Terlihat Berlipstik

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember yang juga menjadi narasumber dalam dialog interaktif tersebut menyatakan, bahwa masyarakat harus memahami dan mengenali tanda-tanda seseorang terindikasi pengguna narkoba. Terutama orang tua yang memiliki anak menginjak usia remaja.

"Orang tua yang memiliki anak menginjak usia remaja, agar benar-benar melihat perubahan perilaku anaknya. Jika perilaku anak mulai ada perubahan, misal mudah marah, jam tidur lebih banyak dari biasanya, serta menjaga privasinya seperti selalu di dalam kamar, agar segera dilakukan konsultasi. Bisa jadi anaknya sudah terindikasi menggunakan narkoba," ujar Kadinkes Pemkab Jember dr. Hendro Soelistijono.

Selain gejala-gejala tersebut, gejala lain yang perlu dikenali, adalah anak mulai merokok, bisa jadi anak yang mulai merokok. Bisa jadi juga sudah mulai terpengaruh zat adiktif yang juga ada di narkoba. 

"Jadi sebagai orang tua, harus benar-benar memperhatikan perubahan perilaku anaknya," ujar dr. Hendro.

Sementara, Sigit Akbari selaku Kepala Bakesbangpol dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa pihaknya akan membentuk wadah untuk menampung para penyintas pengguna narkoba dengan melakukan resosialisasi. Hal ini dilakukan agar penyintas narokba tidak lagi terjerumus sebagai pengguna.

"Kami akan menyiapkan wadah yang akan menampung para penyintas narkoba. Hal ini sebagai upaya, agar mereka tidak lagi kembali terjerumus sebagai pengguna. Tentu konsepnya seperti apa dan bagaimana, akan kami rumuskan, dan juga akan kami masukkan ke dalam program Bakesbangpol," pungkas Sigit Akbar. (*)


Topik

Pemerintahan Jember Kampung Tangguh Anti Narkoba kasus narkoba


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bondowoso Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Moh. Ali Mahrus

Editor

Nurlayla Ratri