JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sinar ultraviolet dari matahari akan memanggang hampir seluruh wilayah Indonesia. BMKG pun membeberkan beberapa tips untuk menghindarinya.
Khusus sinar UV, BMKG membaginya dalam lima indeks sinar UV matahari berdasarkan kadar bahayanya yang ditunjukkan lewat warna. Berikut ini rinciannya:
1. Hijau: UV indeks 0-2 (Low/risiko bahaya rendah)
2. Kuning: UV indeks 3-5 (Moderate/risiko bahaya sedang)
3. Orange: UV indeks 6-7 (High/risiko bahaya tinggi)
4. Merah: UV indeks 8-10 (Very High/risiko bahaya sangat tinggi)
5. Ungu: UV indeks >11 (Extreme/risiko bahaya sangat ekstrem)
Baca Juga : UIN Maliki Malang Lepas 800 Wisudawan dengan Predikat yang Membanggakan, Simak Detailnya
Meski demikian, Badan Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO) menjelaskan jika seseorang kekurangan paparan sinar matahari, juga akan memengaruhi mood dan meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D.
Namun, jika terpapar sinar UV berlebih akan meningkatkan risiko kesehatan. Seperti kanker kulit, penuaan dini kulit, sensitivitas mata, katarak, melasma, dan lainnya.
Berikut ini beberapa tips yang dibagikan BMKG untuk menghindari bahayanya paparan sinar UV:
Baca Juga : Lepas 800 Mahasiswa, Begini Pesan dan Harapan Rektor UIN Malang Prof Zainuddin
• Hindari paparan Matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
• Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
• Kenakan pakaian pelindung Matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
• Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap 2 jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
• Hindari juga permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, yang akan meningkatkan paparan UV.