JATIMTIMES - Hacker Bjorka kembali membuat heboh dunia maya. Di saat Polisi Siber Polda Metro Jaya baru saja menangkap seorang pemuda berinisial WFT (22) yang diduga sebagai sosok di balik nama itu, Bjorka justru muncul dan mengklaim telah membocorkan data pribadi 341 ribu personel Polri.
Aksi peretasan tersebut dilakukan tak lama setelah kabar penangkapan WFT viral. Data personel Polri disebarkan secara bebas melalui kanal pribadi Bjorka di internet, dan kini ramai diperbincangkan warganet.
Baca Juga : Sepanjang 1,6 Kilometer Sungai Tundo Dinormalisasi, Antisipasi Ratusan Rumah Tergenang Banjir
Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia sekaligus konsultan keamanan siber menyebut data yang dirilis Bjorka berisi informasi lengkap milik anggota Polri. Mulai dari nama, pangkat, satuan tugas, lokasi penugasan, nomor ponsel, hingga alamat email pribadi.
Teguh pun menduga pria yang ditangkap polisi bukanlah Bjorka sungguhan. “Padahal yang ditangkap itu cuma faker alias peniru,” kata Teguh, dikutip akun X pribadinya, Minggu (5/10/2025).
Menurut Teguh, Bjorka kemudian merespons tindakan polisi tersebut dengan membocorkan data ratusan ribu personel Polri secara gratis ke publik.
“Bjorka kemudian merespons dengan membocorkan 341 ribu data pribadi anggota Polri yang berisi informasi nama lengkap, pangkat, tempat bertugas, nomor HP, dan email,” ujar Teguh.
Meski data itu kini bisa diakses publik, data yang dirilis Bjorka bukanlah data terbaru. Informasi yang dibocorkan merupakan data lama sekitar tahun 2016, yang sebagian besar bahkan berisi nama-nama personel yang kini telah purnawirawan.
Namun demikian, kebocoran ini tetap menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan data internal institusi negara. Banyak pihak menilai tindakan Bjorka merupakan bentuk kritik terhadap sistem keamanan digital Polri dan pemerintah Indonesia.
"Gegayaan nangkep hacker ternyata yg ditangkep heker, mau meredam isu MBG bermasalah malah meledak lebih gede," @gb_*****.
"Gawat, ada no HP (data yang bocor), semoga gak ada yang ngepinjolin," @Cahyo******.
Baca Juga : Bahaya Salah Dosis Sunscreen, Perlindungan SPF Bisa Gagal Cegah Penuaan dan Kanker Kulit
"ya aku sih bakal malu ya jadi polisi kalo ternyata keamanan pemerintah bisa dibobol sama orang pengangguran yang gak lulus sekolah, rendah banget berarti keahlian mereka,"@far****.
Sebelumnya, polisi mengumumkan telah menangkap seorang pria berinisial WFT (22) di Minahasa, Sulawesi Utara. Pemuda ini mengaku sebagai Bjorka dan diketahui sempat menggunakan akun X (Twitter) bernama @bjorkanesiaaa.
Menurut keterangan Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus, pelaku mengaku sebagai Bjorka sejak tahun 2020 dan melakukan aktivitas di media sosial dengan tujuan memeras sebuah bank.
“Pelaku sudah mengaku menggunakan nama Bjorka sejak 2020. Namun kami masih mendalami apakah dia benar sosok yang selama ini dikenal sebagai hacker Bjorka,” jelas Fian.
Diketahui, nama Bjorka bukan kali pertama jadi perbincangan publik. Sejak 2022, hacker ini sudah beberapa kali membocorkan data sensitif milik pemerintah dan perusahaan besar, seperti data 1,3 miliar kartu SIM, data pengguna IndiHome, data KPU, hingga dokumen transaksi lembaga negara.