JATIMTIMES - Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kota Malang kembali menggerakkan roda peningkatan mutu pendidikannya melalui kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan IT yang berlangsung belum lama ini. Aula madrasah menjadi ruang pertemuan seluruh guru, lengkap dengan kehadiran Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kota Malang Drs Farid Wadjdi Sjaifullah.
Kepala MTsN 2 Kota Malang Mokhammad Amin Tohari menekankan bahwa kompetensi digital tidak bisa lagi dipisahkan dari tugas pendidik hari ini. Maka penguatan keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
“Guru MTsN 2 Kota Malang harus siap menghadapi perkembangan teknologi. Semoga kegiatan ini menjadi langkah nyata kita untuk bertransformasi, memperkuat kualitas layanan pendidikan, dan melahirkan inovasi pembelajaran yang lebih modern,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini memperlihatkan satu pesan yang jelas: transformasi digital bukan sekadar jargon, tetapi arah kerja yang harus ditempuh bersama. MTsN 2 Kota Malang menempatkan guru sebagai pusat perubahan tersebut, mendorong mereka untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran berbasis teknologi menuju madrasah yang lebih modern, unggul, dan responsif terhadap perkembangan zaman.
Di sesi materi, Johan memberikan gambaran konkret mengenai bagaimana teknologi, terutama kecerdasan buatan, bisa membantu guru mengelola waktu dan meningkatkan kualitas perangkat ajar. Ia memperkenalkan berbagai platform seperti Perplexity, Gamma AI, hingga Conker AI, alat yang dapat digunakan untuk menyusun modul, memetakan kompetensi, atau merancang soal dengan lebih cepat.
“Penggunaan teknologi ditujukan untuk memudahkan pekerjaan guru,” jelasnya, menegaskan bahwa AI adalah alat, bukan ancaman.

Masukan senada disampaikan Farid Wadjdi Sjaifullah. Sebagai pengawas madrasah, ia melihat langsung bagaimana beban administratif dan kebutuhan inovasi pembelajaran sering berbenturan. Ia menilai teknologi, bila dimanfaatkan dengan tepat, dapat memangkas hambatan itu. “Dengan bantuan AI, administrasi seharusnya bukan lagi beban,” tegasnya.
Baca Juga : Wujudkan Pendidikan Inklusif, Pemkab Sidoarjo Deklarasikan Sekolah Tanpa Diskriminasi
Farid juga mengungkapkan bahwa MTsN 2 Kota Malang dipersiapkan menjadi sekolah model berbasis AI pada tahun mendatang, sehingga kesiapan guru menjadi elemen paling menentukan.
Kegiatan ditutup dengan diskusi ringan antar-guru mengenai pemanfaatan platform digital yang telah diperkenalkan. Banyak yang mulai membayangkan perubahan cara kerja mereka, dari penyusunan perangkat ajar hingga pengelolaan kelas, yang dapat semakin efisien dengan dukungan teknologi.
