JATIMTIMES - Satlantas Polresta Mojokerto mencatat ada ribuan pelanggar selama Operasi Zebra Semeru 2023 dilaksanakan selama dua pekan.
Terhitung, 1.400-an pengendara terjaring melanggar aturan berkendara di dalam kota maupun di utara sungai Kabupaten Mojokerto yang masih masuk wilayah hukum Polresta Mojokerto.
Baca Juga : Tingkatkan Nilai Jual, Disporapar Pamekasan Bekali Puluhan Pelaku UMKM Pelatihan Foto Produk
Meski melanggar, sebagian besar pengendara hanya mendapat teguran sebagai edukasi agar tidak mengulangi kesalahan untuk kali kedua.
Data yang dihimpun, total 1.378 pelanggar telah ditindak polisi. Dominasi pelanggarannya seperti menggunakan ponsel saat berkendara, berboncengan lebih dari dua orang, tidak menggunakan safety belt, hingga berkendara dalam pengaruh alkohol.
Meski tepergok petugas, tidak semuanya ditindak tilang baik manual maupun elektronik. Satlantas hanya memberikan teguran biasa sebagai langkah preventif agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.
’Untuk pengendara yang mendapat teguran sebanyak 1.350 pelanggar. Sisanya kami lalukan tindak tilang baik manual maupun elektronik,’’ ujar Kasatlantas Polres Mojokerto Kota AKP Muhamad Puteh Rinaldi.
Untuk pengendara yang ditilang, Puteh menegaskan tingkat dan jenis pelanggarannya dianggap cukup fatal. Sebut saja melawan arus, tidak menggunakan helm standar, berkendara di bawah umur, melebihi batas kecepatan, melebihi muatan, hingga kendaraan tidak sesuai spek, baik knalpot brong maupun tidak dilengkapi nopol.
Dari pelanggaran itu, setidaknya 587 pengendara baik roda dua maupun roda empat ditindak. ’’Untuk yang mendapat tilang manual sebanyak 111 pelanggar dan tilang elektronik lewat mobil INCAR sebanyak 476 pengendara,’’ lanjutnya.
Baca Juga : Laba-Laba Besar Bawa Bidadari Cantik Hebohkan Ribuan Orang di Podorejo Tulungagung
Puteh menegaskan, dua penindakan tersebut terpaksa dilakukan untuk meminimalisasi adanya insiden kecelakaan. Termasuk juga untuk mencegah tingginya fatalitas yang ditimbulkan, baik korban jiwa maupun luka-luka.
Selama operasi berjalan, petugas hanya mencatat 5 peristiwa laka lantas yang terjadi di sekitar wilayah kota dan utara sungai. Catatan itu lebih sedikit ketimbang catatan kecelakaan di hari-hari biasa yang bisa mencapai 10 insiden selama sepekan.
’’Memang tujuan dari Operasi Zebra ini untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas korban. Sehingga tujuh pelanggaran kami prioritaskan sebagai fokus penindakan selama operasi berjalan,’’ pungkasnya.