Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Tekan Angka Stunting, Bupati Subandi Ajak Fatayat NU Bersinergi

Penulis : Nur Hidayah - Editor : Dede Nana

11 - Sep - 2025, 19:23

Placeholder
Bupati Subandi bersama kader Fatayat NU se-Kabupaten Sidoarjo bersinergi cegah stunting.

JATIMTIMES - Bupati Subandi mengajak seluruh kader Fatayat NU dari ranting hingga cabang se-Kabupaten Sidoarjo untuk bersinergi dalam mencegah stunting dalam kegiatan "Gerakan Cegah Stunting bagi Fatayat" di Delta Graha Sekretariat Kabupaten Sidoarjo.

Subandi menjelaskan jika keberadaan Fatayat NU sangat strategis karena menjadi bagian penting dalam membina keluarga. Fatayat disebutnya sebagai pondasi keluarga yang berperan langsung dalam menjaga ketahanan rumah tangga, khususnya dalam hal pola asuh, kesehatan ibu dan anak, serta pemenuhan gizi keluarga.

Baca Juga : Viral, Sembilan Pasang Sepatu Bermerek di Kota Malang Raib Dicuri

"Fatayat NU adalah pondasi keluarga. Dari rahim keluarga yang sehat, akan lahir generasi yang sehat pula. Karena itu saya mengajak seluruh kader Fatayat NU di Sidoarjo untuk ikut serta memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu, agar sadar pentingnya gizi, pola asuh, dan kesehatan anak. Dengan kebersamaan ini, angka stunting di Sidoarjo bisa terus ditekan," ungkapnya  Kamis (11/9/2025).

Subandi menambahkan, penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, namun juga harus melibatkan semua pihak. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menunjukkan bahwa prevalensi stunting berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022 mencapai 16,1 persen, dan berhasil diturunkan menjadi 8,4 persen pada tahun 2023. Pemkab menargetkan di tahun 2025 prevalensi stunting bisa ditekan hingga di bawah 10 persen, sesuai target nasional.

"Target ini tidak akan tercapai tanpa gotong royong. Peran Fatayat NU yang dekat dengan keluarga dan masyarakat adalah kunci. Bersama PKK, kader posyandu, dan tenaga kesehatan, Fatayat NU bisa menjadi motor penggerak pencegahan stunting di setiap desa," imbuhnya.

Dengan adanya sinergi antara Pemkab Sidoarjo dan Fatayat NU, Ia optimistis angka stunting dapat terus ditekan. Ia juga menegaskan bahwa kekuatan utama pencegahan stunting ada pada keluarga yang sehat dan kuat.

"Jika Fatayat NU menjadi pondasi keluarga yang kokoh, InsyaAllah Sidoarjo akan melahirkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing," tegasnya. 

Senada, Ketua TP. PKK Kabupaten Sidoarjo, Sriatun Subandi, juga hadir dan memberikan paparan mengenai pentingnya menjaga nutrisi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ia menyebut masa ini sebagai periode emas yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

Baca Juga : APBD Perubahan 2025 Dibahas, Bupati Blitar Tanggapi Pandangan Fraksi di Paripurna

"Seribu hari pertama kehidupan tidak boleh terlewatkan. Ibu hamil, bayi, dan balita harus mendapatkan asupan gizi seimbang, perhatian, dan pola asuh yang tepat. Jika pondasi keluarga kuat, maka generasi yang lahir akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing," jelasnya. 

Sriatun juga menambahkan selain Fatayat NU juga harus bersama melaksanakan sosialisasi terhadap program edukasi gizi seimbang hingga pemanfaatan pada lahan rumah untuk sumber pangan bergizi di wilayahnya. 

"Langkah ini akan sejalan dengan peran Fatayat NU sebagai penguat keluarga dan penggerak masyarakat," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan stunting bupati sidoarjo



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bondowoso Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nur Hidayah

Editor

Dede Nana