JATIMTIMES - Seorang lansia tewas usai terserempet kereta api di perlintasan DKM 69 Jalan Sumedang, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (18/9/2025). Hingga saat ini, peristiwa tewasnya korban masih dalam penanganan pihak Polres Malang.
Peristiwa tersebut sempat viral di media sosial. Berdasarkan dokumentasi yang dihimpun JatimTIMES, tampak jasad korban yang terkapar di pinggir sawah usai terserempet kereta api yang melintas. Di sisi lain, sejumlah personel kepolisian juga tampak mendatangi lokasi kejadian guna melakukan serangkaian penyelidikan.
Baca Juga : Warga Benarkan Bima Permana Putra Ditemukan Polisi di Kota Malang
Kapolsek Kepanjen AKP Subijanto menuturkan, insiden tewasnya seorang lansia usai terserempet kereta api yang kini viral tersebut terjadi pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Jenazah telah kami evakuasi ke kamar mayat untuk dilakukan VER (visum et repertum)," terang Subijanto saat dikonfirmasi di sela-sela agenda penyelidikan, Kamis (18/9/2025).
Data kepolisian mengungkapkan, identitas korban tewas diketahui merupakan seorang lansia berinisial EP. Lanisa 68 tahun tersebut berasal dari Kota Samarinda yang berdomisili di Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Masih dalam penanganan, dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri," ujar Subijanto.
Berdasarkan keterangan masinis kepada pihak kepolisian, pada waktu kereta api melintas di kilometer (KM) 69+2/3, masinis melihat orang yang tidak dikenal sedang berada di jalur kereta api. Sehingga masinis membunyikan klakson sebagai peringatan ada kereta yang hendak melintas. "Akan tetapi, orang tersebut tidak menghindar," imbuhnya.
Di sisi lain, sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut kemudian memeriksa ke lokasi dan sepintas mendapati korban telah tewas. Pada akhirnya, peristiwa tersebut dilaporkan oleh para saksi kepada pihak kepolisian.
Polisi kemudian mendatangi lokasi guna melakukan serangkaian penyelidikan termasuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Korban terpental berjarak antara 3-4 meter setelah terserempet kereta. Jenazahnya terpental hingga ke pinggir sawah, korban meninggal dunia di tempat," terang Subijanto.
Baca Juga : PKS Jatim Dapat Award, Ketua Fraksi Lilik Hendarwati Dinilai Peduli UMKM dan Dorong Perekonomian
Sementara itu, identitas korban baru terungkap setelah polisi melakukan pengecekan di TKP dan diketahui jika korban ialah EP. Selain ditemukan kartu tanda penduduk (KTP) korban, polisi juga mendapati sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Antara lain satu unit becak motor (bentor), dompet, tas selempang, dan uang senilai Rp 36 ribu.
"Korban mengalami luka benturan pada bagian kepala sebelah kiri hingga pecah, kemudian pada pergelangan kaki kanan dan kiri patah (tulang)," pungkas Subijanto.
-----------------------------------------------------
Pemberitaan dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi para pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, disarankan segera mengkonsultasikan persoalan anda kepada pihak-pihak yang dapat membantu. Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika anda atau seseorang yang anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, silahkan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
