Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Isu Food Tray MBG Mengandung Babi Dibantah, Ini Penjelasan Lengkap BGN

Penulis : Mutmainah J - Editor : Yunan Helmy

18 - Sep - 2025, 19:24

Placeholder
Ompreng atau food tray stainless steel. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Presiden Prabowo Subianto langsung merespons isu yang ramai diperbincangkan publik terkait tudingan adanya kandungan minyak babi dalam food tray Makan Bergizi Gratis (MBG). Orang nomor satu di Indonesia itu bahkan menelepon langsung Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk meminta penjelasan resmi.

“Nah, itu tadi yang ditanyakan Pak Presiden, kenapa saya angkat telepon,” ujar Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).

Baca Juga : BBM di SPBU Swasta Banyak Kosong, Istana: Mohon Waktu

Dadan menegaskan bahwa kabar food tray MBG mengandung minyak babi adalah tidak benar. Menurut dia, minyak sama sekali bukan bagian dari komponen food tray. Omprengan makanan itu justru terbuat dari logam, termasuk nikel.

Ia menjelaskan bahwa minyak memang digunakan dalam proses stamping atau pencetakan food tray, agar alat tidak panas dan proses produksi lebih mudah. Namun, minyak tersebut selalu dibersihkan setelah pencetakan selesai.

"Minyak itu digunakan pada saat stamping atau pencetakan pada alatnya supaya tidak panas dan mudah. Setelah dicetak, minyak dibersihkan, direndam, hingga steril,” jelasnya.

Tidak Ada Unsur Babi, Pabrik Lokal Gunakan Minyak Nabati

Dadan memastikan bahwa pabrik dalam negeri yang memproduksi food tray MBG menggunakan minyak nabati, bukan minyak berbasis hewani. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir akan isu yang berkembang di media sosial.

Namun, karena kebutuhan nasional cukup besar, Indonesia masih bergantung pada impor. Dalam empat bulan terakhir, kebutuhan nasional mencapai 15 juta food tray per bulan, sementara produksi lokal baru bisa memenuhi 11,6 juta unit.

Food Tray Impor Akan Wajib Bersertifikat Halal

Terkait impor, Dadan mengakui sebagian food tray MBG memang masih didatangkan dari luar negeri. Untuk menjamin keamanan dan kehalalannya, BGN bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) agar seluruh importir wajib mengurus sertifikasi halal.

“Kalau kita tutup impornya, program ini bisa terganggu. Tapi kita sudah kerja sama dengan BPJPH agar importer wajib punya sertifikat halal. Jadi nanti food tray akan dicap halal,” kata Dadan.

Isu ini sebelumnya mencuat pertama kali mencuat melalui laporan Indonesia Business Post (IBP) yang melakukan investigasi di wilayah Chaoshan, Provinsi Guangdong, China. Dalam laporan tersebut, ditemukan 30–40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global, termasuk yang diduga masuk ke Indonesia untuk program MBG.

Baca Juga : Wasit Kontroversial Asal China, Ma Ning, Ditunjuk Pimpin Laga Irak vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Laporan itu menyebut adanya dugaan pemalsuan label 'Made in Indonesia' serta penggunaan logo SNI palsu pada ompreng. Produk tersebut diketahui berbahan stainless steel tipe 201, yang dikhawatirkan memiliki kandungan mangan tinggi dan tidak aman digunakan untuk makanan dengan sifat asam.

Selain itu, laporan investigasi juga mengungkap adanya indikasi penggunaan minyak babi (lard) dalam proses produksi, baik pada tipe 201 maupun tipe 304.

Pemerintah Siap Hentikan Impor jika Terbukti Bermasalah

Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pemerintah akan bertindak tegas apabila terbukti food tray impor mengandung unsur babi atau melanggar standar kesehatan.

“Kalau terbukti mengandung babi, impor akan dihentikan. Kami juga sedang menunggu hasil inspeksi dari BPOM serta mendorong penerapan SNI wajib bagi produk food tray,” ucap Budi.

Kasus isu food tray MBG berisi minyak babi menjadi perhatian langsung Presiden Prabowo. Penjelasan resmi dari BGN menegaskan bahwa food tray dalam negeri aman, tidak mengandung unsur babi, dan menggunakan minyak nabati. Untuk food tray impor, pemerintah memastikan ada mekanisme pengawasan lebih ketat melalui sertifikat halal BPJPH dan standar SNI wajib.

Dengan langkah ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan lancar, aman, dan sesuai standar kesehatan serta kehalalan yang berlaku di Indonesia.


Topik

Peristiwa MBG Makan Bergizi Gratis minyak babi BGN Badan Gizi Nasional



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bondowoso Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Yunan Helmy