Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Dempo Fair ke-47: Arena “Belajar Kehidupan” di Balik Gemuruh Panggung VALORIA

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

04 - Nov - 2025, 10:29

Placeholder
Gelaran Dempo Fair ke-47 SMA Katolik Santo Albertus, berlangsung meriah dengan menghadirkan guest star Bernadya dan Coldiac. Gelaran ini juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi para siswa (ist)

JATIMTIMES - Ribuan langkah, ratusan proposal, dan sejumput keberanian. Dempo Fair ke-47 SMA Katolik Santo Albertus berlangsung bukan sekadar pesta sekolah: itu merupakan ruang latihan hidup bagi 270 siswa yang mengorbankan jam pelajaran demi mengurus izin, proposal, hingga urusan teknis lain, pengalaman nyata yang sekolah nilai tak ternilai.

Dengan tema VALORIA - serve with grandeur, light with wisdom, penyelenggaraan Dempo Fair tahun ini menjadi ajang pembelajaran praksis: dari pengelolaan acara dan negosiasi, hingga manajemen risiko kecil-kecilan. Panitia yang didominasi kelas 12 sebagai koordinator menggandeng 270 siswa, sementara ribuan siswa lainnya menjadi penonton dan peserta yang menikmati acara.

1

Kepala Sekolah Br. Antonius Sumardi, O.Carm., membuka kegiatan dengan nada bersyukur sekaligus mengingatkan: apa yang terasa rutinitas bagi guru dan staf, bagi siswa yang menanggung peran panitia itu adalah pelajaran hidup. Ia menyorot kenyataan bahwa beberapa siswa mendapat dispensasi meninggalkan kelas selama sebulan penuh demi menyelesaikan urusan rekomendasi, izin, hingga “pajak” administrasi acara, pengalaman berhadapan langsung dengan realitas publik.

7

“Pelajaran di kelas boleh tertunda, tapi pelajaran hidup yang muncul ketika harus meyakinkan banyak pihak itu berharga,” ujar Br. Antonius, menegaskan dukungan sekolah terhadap inisiatif siswa.

2

Mewakili yayasan, Romo Albertus Medyanto O.Carm. menekankan makna kolektif: Dempo Fair adalah kebahagiaan bersama yang lahir dari kerja keras guru, siswa, alumni, dan pemangku kepentingan lokal. Ia mengajak agar acara dimaknai sebagai arena sosialisasi karakter: menerima, bersabar, dan belajar bangkit dari penolakan, bagian tak terpisahkan dari “realitas” proses pembelajaran.

8

Dr. Hj. Hastini Ratna Dewi, M.Pd., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang-Batu, menilai gelaran ini selaras dengan arah kebijakan pendidikan nasional yang menekankan pendekatan pembelajaran mendalam. Menurutnya, praktik nyata seperti Dempo Fair memberi ruang bagi siswa menginternalisasi kompetensi bukan hanya lewat teori, tetapi lewat aksi, dari paduan suara hingga olah organisasi. Ia juga memberi penghargaan pada totalitas siswa dan tenaga pendidik, sekaligus menyemangati agar dedikasi itu diwujudkan dengan integritas dan ketuntasan tugas.

3

Ketua Panitia, Ivana Fernayus Tibian, menjelaskan proses panjang yang ditempuh. Meski berbekal pengalaman sebagai wakil ketua tahun sebelumnya, ia memilih mulai ulang atau mulai dari nol, menghubungi manajer artis, alumni, dan merancang langkah demi langkah pelaksanaan. Inovasi paling menonjol tahun ini: menghadirkan dua guest star, Bernadya dan Coldiac, padahal tradisi biasanya hanya mengundang satu guest star.

Panitia memproyeksikan total masa kunjungan sekitar 5.000 orang, mencakup alumni, karyawan, dan publik yang membeli tiket. Jumlah stand berkisar antara 15-20 di dalam kelas dan 40-60 di luar area. Ivana juga menjelaskan pertimbangan pemilihan guest star: popularitas, biaya, serta keseimbangan pemasukan-pengeluaran agar acara tidak hanya menghabiskan anggaran.

4

Di sela acara, para guru juga ikut tampil. Mereka menampilkan lagu Ojo Pleroki, menambah warna dan menunjukkan bahwa Dempo Fair ke 47 adalah panggung lintas generasi. Br. Antonius menutup sambutannya dengan harapan agar “semesta mendukung”, cuaca bersahabat dan acara berjalan sampai akhir.

5

Dempo Fair 47 bukan sekadar hiburan; ia memodelkan praktik kepemimpinan siswa, pengelolaan event berbasis sekolah, serta sinergi antara institusi pendidikan, yayasan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Bagi pembaca, terutama orang tua, pendidik, dan pelajar, cerita ini memberi gambaran nyata tentang nilai tambah pengalaman non-kognitif yang kerap hilang dalam statistik prestasi sekolah.

6

Dempo Fair ke-47 menegaskan satu hal sederhana: pendidikan terbaik kadang terjadi di luar ruang kelas, saat murid berdiri, berbicara, mengajukan proposal, dan menerima penolakan. Dari hal-hal kecil itulah karakter terasah. Viva Dempo, gema kecil yang menandai pembelajaran besar.


Topik

Pendidikan dempo fair antonius sumardi sma katolik santo albertus



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Bondowoso Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan